visitaaponce.com

Tim Satgas Pangan Mabes Polri Temukan Harga Beras Masih Tinggi di Cimahi

Tim Satgas Pangan Mabes Polri Temukan Harga Beras Masih Tinggi di Cimahi
Seorang pedagang beras tengah berbincang dengan Kapolres Cimahi(MI/DEPI GUNAWAN)

HARGA beras di pasar tradisional Kota Cimahi masih tinggi berkisar Rp16 ribu-17 ribu per kilogram. Namun, ketersediaan beras premium dan medium di pasar tradisional tetap aman, meski di pasar ritel modern kosong.

Hal itu terungkap saat Tim Satgas Pangan Mabes Polri mengecek ketersediaan dan harga jual beras di beberapa pasar di wilayah Cimahi di tengah kelangkaan dan naiknya harga beras.

"Di ritel modern beras premium kosong, tapi dari Bulog sudah
mendistribusikan beras komersil ke sana supaya masyarakat bisa mencukupi kebutuhannya," kata Ketua Tim Satgas Pangan Mabes Polri, Brigjen Helfi Assegaf, Kamis (22/2).

Baca juga : Warga Cimahi Serbu Operasi Pasar Murah Beras

Untuk menekan harga beras, ungkap dia, pemerintah juga sudah
mendistribusikan sekitar 9.950 ton beras impor yang dilakukan secara
bertahap ke pasar tradisional dari rencana 30 ribu ton. Sementara sisanya sedang dalam tahap administrasi.

"Pengecekan harga dan ketersediaan beras dilaksanakan dalam rangka
menjelang Ramadhan. Kita pastikan kecukupan dan ketersediaan barangnya," ujarnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya bersama pemerintah daerah bakal melaksanakan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat yang terbebani dengan mahalnya harga beras.

Baca juga : Pemkot Cimahi Jamin Ketersediaan Beras Untuk Masyarakat

Lebih jauh, dia mengungkapkan, kenaikan harga beras saat ini dipicu banyak faktor mulai dari tingginya biaya produksi dan transportasi, termasuk dampak cuaca ekstrem.

Helfi menerangkan, cuaca ekstrem menyebabkan penurunan produksi beras
hingga 10 persen, sehingga kondisi ini berdampak terhadap kenaikan harga beras di pasar.

"Penurunan produksi kurang lebih 10% cukup besar dampaknya. Makanya
Satgas Pangan bersama Kementerian Pertanian turun ke lapangan untuk
meningkatkan ketersediaan," ungkapnya.

Baca juga : Kenaikan Harga Beras di Sulawesi Tenggara Tak Berimbas pada Petani

Untuk meningkatkan ketersedian dan produksi beras, pihaknya bersama
Kementerian Pertanian telah menyerahkan bantuan bibit padi dan jagung
kepada para petani di sejumlah daerah pada Januari lalu.

"Ditambah alsintor agar produksi meningkat termasuk pupuk yang ditambah
pemerintah dengan anggaran Rp14 triliun atau setara dengan 2,5 juta
ton," ucapnya.

Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan bisa mempercepat produksi beras. "Harapannya pada Maret sudah ada petani yang panen dan paling lambat April bisa panen raya," jelasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat