visitaaponce.com

Peneliti Nyamuk Minta Warga Bandung tidak Khawatir dengan Wolbachia

Peneliti Nyamuk Minta Warga Bandung tidak Khawatir dengan Wolbachia
Peneliti menunjukkan telur nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia( ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

PENELITI Utama World Mosquito Program (WMP) meyakinkan Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandung dan masyarakat, agar tidak perlu Khawatir dengan teknologi wolbachia yang terbukti aman. Wolbachian aman baik untuk manusia, hewan dan juga lingkungan, sehingga bisa menjadi salah satu
upaya mencegah demam berdarah (DBD).

"Ini sudah terbukti aman, masyarakat Yogyakarta adalah contohnya. Kami
sudah 10 tahun hidup berdampingan dan alhamdulillah sampai saat ini
kasus DBD menurun. Selain Indonesia, teknologi Wolbachia ini sudah
digunakan oleh 24 negara lainnya," jelas Peneliti Utama WMP Adi Utarini.

Dia mengungkapkan, penelitian nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia
sudah mendapatkan pengakuan dan dukungan dari WHO, serta Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia (AIPI). Dengan dukungan tersebut mudah-mudahan
bisa berfokus pada pencegahan risiko.

Baca juga : Sekelompok Warga Bandung Demo Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Seperti diketahui pada Oktober 2023 lalu, tercatat di Kelurahan
Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung ada 28 warga yang
terkena DBD. Kecamatan Ujungberung memang menjadi salah satu daerah yang masuk 10 besar kasus DBD tertinggi, sehingga di wilayah tersebut,
dijadikan titik penyebaran Wolbachia pertama di Kota Bandung.

Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Raden Vini Adiani Dewi mengakui, bahwa teknologi Wolbachia merupakan sebuah pengalaman luar biasa di Jabar, khususnya di Kota Bandung. "Alhamdulillah berkat komitmen pemerintah impelementasi teknologi wolbachia bisa kami teruskan sampai sekarang."

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono sangat berharap
teknologi wolbachia bisa berhasil di Kota Bandung. Pasalnya, kota Bandung menempati peringat pertama jumlah penderita DBD di Jawa Barat.

Berdasarkan data dari Dinkes Kota Bandung, pada 2023 tercatat kasus DBD sebanyak 1.856 kasus. Pada 2024 minggu ke dua Maret, angkanya
sudah mencapai 1.741 kasus.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat