Peduli Disabilitas, The Trans Luxury Hotel Gelar Diskusi Inklusivitas
![Peduli Disabilitas, The Trans Luxury Hotel Gelar Diskusi Inklusivitas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/4657c8409be9cf659ea37871fd7eee93.jpg)
THE Trans Luxury Hotel Bandung menggelar diskusi bertema Inklusivitas untuk Indonesia Lebih Baik, pada Selasa (2/4). Acara dilaksanakan di The Eighteen Area Lantai 18 Trans Luxury Hotel Jl Gatot Subroto No 289 Bandung secara offline dan online.
Acara dihadiri akedemisi dan praktisi yang konsen dalam penanganan disabilitas dan orang berkebutuhan khusus. Di antara mereka ialah Ketua Nasional Disabilitas, Ketua BPC HIPMI Kota Cimahi, dan Kepala BBPPKS Yogyakarta.
Selain itu, hadir juga perwakilan dari lembaga dan komunitas disabilitas se-Indonesia antara lain Yayasan Autis Indonesia, ATC Widyatama, Yayasan Biru Indonesia, CIDCO, Bumi Disabilitas,
UPTD LDPI Padang, serta Portadin.
Baca juga : Ramadan Berbagi Cinta Bersama Anak Yatim Piatu dan Dhuafa di Hotel Best Western Premier La Grande Bandung.
Latar belakang diskusi ialah fakta bahwa inklusivitas di Indonesia belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat disabilitas. Antara lain
menyoal kesempatan kerja, pemenuhan hak pendidikan, pemenuhan hak akomodasi yang layak dalam berbagai bidang, dan pemenuhan kebutuhan hidup secara mandiri.
Hal ini terjadi, salah satu penyebabnya adalah pola penyelesaian masalah masih bersifat parsial, sehingga terjadi gap antara
satu wilayah dengan wilayah lainnya. Selain itu juga karena setiap keputusan tidak melibatkan para subjek penyandang disabilitas.
Sementara itu, pemahaman masyarakat akan kesetaraan penyandang
disabilitas masih rendah, sehingga masih sering terjadi bully dan stigma negatif dengan subjek penyandang disabilitas.
Baca juga : Sajian Rempah Nusantara Menyambut Ramadan di Grand Dafam Braga Bandung
Di sisi lain, terjadi fenomena meningkatnya pergerakan advokasi terhadap subjek penyandang disabilitas dari kalangan remaja dan dewasa muda di semua wilayah Indonesia. Untuk itu, perlu adanya kesamaan suara dan pergerakan yang mengarah pada peningkatan kesadaran dan penerapan kesetaraan inklusivitas di Indonesia.
Karena itu, diskusi kali ini mengusung tagline “Menuju Inklusivitas Indonesia yang Lebih Baik” dengan sub tagline “Nothing about us, without us”. Diskusi ini mengampanyekan bahwa dalam setiap aktivitas inklusif semestinya melibatkan disabilitas sebagai subjek anggota masyarakat.
Termarjinalkan
Baca juga : Caravanserai Iftar Festive Buffet Pullman Bandung Grand Central, Perjalanan Kuliner Ramadan
Tujuan dari acara ini adalah membangun kesamaan persepsi antara komunitas, masyarakat umum, masyarakat industri dan
pemerintah tentang inklusivitas yang tepat dan strategis. Mereka melibatkan para penyandang disabilitas mental, intelektual, fisik dan sensory sehingga hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat terpenuhi sesuai Undang-undang Disabilitas Nomor 8 tahun 2016.
Pertemuan juga membuat deklarasi bersama mengusung inklusivitas yang lebih baik dengan melibatkan penyandang disabilitas khususnya mental dan intelektual. Selama ini mereka termarjinalkan dalam akses pendidikan dan pekerjaan akibat stigma bahwa mereka tidak mampu secara sosial dan bekerja.
Anne Nurfarina dari Art Therapy Center Widyatama mengatakan bahwa dalam konteks inklusivitas ini ialah peta peran. Dalam berbagai forum hal yang berhubungan dengan inklusivitas atau kesetaraan sampai saat ini belum terjadi.
Baca juga : Ramadan Kiwari, Buka Puasa Kekinian di Aston Pasteur Hotel Bandung
"Contoh kasus ada mahasiswa desain grafis magang di industri dan dianggap baik terus terima kerja. Tapi setelah bekerja hanya diperbantukan bukan pada bidangnya. Kemudian masih ada anggapan di masyarakat yang menyatakan bahwa disabilitas atau autis itu menular. Jadi kesimpulannya dari hasil kunjungan saya ke berbagai wilayah di Indonesia, inklusivitas belum terjadi" tandasnya.
Sementara itu Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia Dante Rigmalia mengatakan bahwa secara data penyandang disabilitas di Indonesia belum terdaftar secara baik. Tugas ke depan ialah melakukan pemantauan, advokasi dan mengevaluasi.
"Instrumen disabilitas yang bisa terpilah, sehingga kebutuhan disabilitas bisa dipenuhi oleh semua pihak. Sistem administrasi negara dengan data NIK untuk pemenuhan hak disabilitas. Ada sekitar
4,3 juta penyandang disabilitas pada 2003, yang mengalami hambatan. Kita harus memberi dukungan pada disabilitas" tegasnya.
Terkini Lainnya
Pelaku Mutilasi di Garut Terancam Hukuman Mati
Pemerintah Desa Lembang Bagikan Sepeda Motor untuk RW
Angka Kemiskinan di Cianjur Terus Turun
KPU Majalengka Tingkatkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2024
Perwira Siswa Seskoad Lakukan Kuliah Kerja Lapangan di Purwakarta
Pelaku Korupsi di Toba Samosir ditangkap di Ciamis
Pendapatan PT Len Industri Meningkat pada 2023
Raffi Ahmad akan Menggelar Festival UMKM Bandung Barat
KOTA Baru Parahyangan Meluncurkan Hunian Perbukitan Pertama di Bandung Raya
Shopee Gandeng Pos Indonesia dalam Program Garansi Tepat Waktu
26 Tahun Rumah Zakat, Bahagiakan 18,2 Juta Penerima Manfaat
PosIND Libatkan Srikandi Pos Layani Pelanggan di Makkah
Pelaku Mutilasi Garut Diduga ODGJ
Raffi Ahmad Dukung Dadang Supriatna Pimpin Kabupaten Bandung Lagi
Polres Cianjur Ungkap Beberapa Kasus Praktik Judi Online
Majalengka Miliki Varietas Lokal Pisang Apuy dan Bawang Putih Nunuk
Polres Garut Tangkap Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi
Ratusan Pemuda Ikuti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara dari Kementerian Sosial
Fresh & Fun, Liburan Sekolah di Bandung bersama GH Universal Hotel
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
Kunjungan Wisata ke Jawa Barat Meningkat
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
Jawa Barat Targetkan Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 100 Juta
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap