visitaaponce.com

Perkebunan Teh Taraju dan Bojonggambir, Tasikmalaya, Butuh Penataan

Perkebunan Teh Taraju dan Bojonggambir, Tasikmalaya, Butuh Penataan
Kawasan perkebunan teh di Taraju dan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya.(DOK/PEMDES MANGKONJAYA)

PEMERINTAH Desa Taraju dan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat berupaya menggelola lahan perkebunan teh menjadi kawasan destinasi wisata unggulan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat dan sumber pendapatan asli daerah.

Lahan perkebunan teh hijau tersebut menjadi daya tarik terutama bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Luasnya mencapai 8.072 hektare di Kecamatan Taraju dan Bojonggambir seluas 7.700 hektare.

Pada 2023, lokasi ini telah dinobatkan sebagai juara pertama kategori Digital dan Kreatif di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Baca juga : Yuk, Berkunjung ke Kebun Teh Taraju Tasikmalaya

Kepala Desa Mangkonjaya, Bojongambir, Dedi Mulyadi mengatakan, perkebunan teh berada di Taraju dan Bojonggambir saat ini perlu dikembangkan untuk menjadi kawasan destinasi wisata unggulan setelah dinobatkan sebagai juara pertama kategori Digital dan Kreatif ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

"Kami melihat pemerintah daerah tidak melakukan tindak lanjut setelah penetapan sebagai juara pertama ADWI. Infrastruktur jalan masih dalam kondisi rusak," tambahnya.

Dia mengungkapkan kawasan perkebunan teh Bojonggambir dan Taraju masih butuh penataan. Untuk itu, masih dibutuhkan investor.

Baca juga : Jumlah Wisatawan ke Kabupaten Tasikmalaya Meningkat

Kawasan perkebunan ini, lanjutnya, memiliki potensi besar bagi kesejahteraan masyarakat dan sumber pendapatan asli daerah (PAD). Dengan hamparan lahan yang luas dapat mengembangkan wisata agro dan meningkatkan pengunjung wisata.

"Saat ini, pemerintah desa berupaya melanjutkan penataan kawasan tersebut menjadi daya tarik wisata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani," ujar Dedi.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin mengakui perkebunan teh di Kecamatan Taraju dan Bojonggambir menjadi prioritas utama bagi kehidupan warga. Untuk pengembangan produksi teh harus didukung infrastruktur.

"Kawasan perkebunan teh sangat berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Ke depan kawasan tersebut menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Saat ini, kawasan itu masih membutuhkan penataan supaya para pengunjung tidak langsung pulang tapi mereka mau menginap dan menikmati dulu pemandangan alam," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat