visitaaponce.com

16 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Lengkap Beserta Sejarahnya

16 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Lengkap Beserta Sejarahnya
candi muara takus(wikipedia)

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi bukti bahwa kerajaan ini pernah jaya di Nusantara pada masa lampau. Seperti yang kita ketahui, pengaruh kerajaan maritim yang didirikan Dapunta Hyang Sri Jayasana ini sangat besar terhadap perkembangan Indonesia hingga saat ini.

Kerajaan yang berpusat di sekitar tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan ini juga dikenal sebagai pokok penyebaran agama Buddha. Di masa kejayaannya, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan agama Buddha di Sumatera, Jawa dan sekitarnya. 

Bukti kebesaran kerajaan Sriwijaya tersebut dapat dilihat dari berbagai peninggalannya di sejumlah wilayah Indonesia. Setidaknya ada lebih dari 10 peninggalan berupa candi dan prasasti Kerajaan Sriwijaya yang masih ada di Indonesia hingga saat ini.

Baca juga : Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Raja-raja, Peninggalan Prasasti, hingga Karya Sastranya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Masih Dilestarikan

Dikutip dari berbagai sumber, berikut peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang membuktikan kejayaannya sebagai kerajaan maritim terbesar di Indonesia.

1. Prasasti Kedukan Bukit

Saat menjelajah Sungai Batang tepatnya di daerah Kedukan Bukit, Kota Palembang, kamu akan menemukan prasasti peninggalan Sriwijaya yang disebut Kedukan Bukit.

Baca juga : 16 Peninggalan Kerajaan Kutai Beserta Penjelasannya Lengkap

Peninggalan Sriwijaya ini memiliki angka tahun 686 M yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta. Informasi yang disampaikan di sini yaitu tentang kisah kemenangan Kerajaan Sriwijaya dan sepenggal cerita tentang Dapunta Hyang.

2. Prasasti Telaga Batu

Bukti kebesaran Kerajaan Sriwijaya selanjutnya adalah Prasasti Telaga Batu. Bukti bersejarah ini juga ditemukan di Kota Palembang, tepatnya di daerah Kolam Telaga Biru, Kecamatan Ilir Timur. Pada prasasti tersebut terdapat kutukan terhadap orang-orang jahat di wilayah Kerajaan Sriwijaya maupun orang-orang yang tidak patuh terhadap perintah raja. 

Baca juga : 3 Peninggalan Kerajaan Majapahit, Mulai dari Candi, Prasasti Hingga Kitab

3. Prasasti Talang Tuo

Beralih ke sebelah barat Palembang, di sini kamu akan menemukan prasasti Talang Tua, yaitu tepatnya di Desa Gandus. Dalam prasasti ini disebutkan bahwa pada tanggal 23 Maret 684 M sebuah taman bernama Sriksetra didirikan.

Taman tersebut ditanami tanaman-tanaman yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat untuk kemakmuran makhluk hidup di bawah pemerintahan Sri Baginda Sri Jayanasa. 

Baca juga : Menikmati Sushi dan Salad Bar di Ji Restaurant, Tepi Laut Canggu, Bali

4. Prasasti Kota Kapur

Beranjak ke Pulau Bangkan, kamu akan menemukan Prasasti Kota Kapur yang berisi kalimat-kalimat kutukan. Kutukan tersebut ditujukan pada mereka yang kala itu berani melanggar perintah Raja Sriwijaya. Semua kutukan tersebut ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuno dalam aksara Pallawa.

5. Prasasti Karang Berahi

Baca juga : Tiongkok dan India Timbun Stok, Permintaan Batu Bara akan Melambat

Peninggalan kerajaan Sriwijaya juga bisa kamu temukan di Jambi, yaitu Prasasti Karang Berahi yang berada di Desa Karang Berahi, Merangi. Seperti prasasti lainnya, prasasti ini juga berisi kutukan dan ancaman terhadap orang jahat dan tidak setia terhadap perintah Raja Sriwijaya.

Usia peninggalan bersejarah ini pun diperkirakan tidak jauh berbeda prasasti Kota Kapur, dan sama-sama menggunakan bahasa Melayu kuno.

6. Prasasti Palas Pasemah

Baca juga : 8 Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang Wajib Kamu Ketahui

Bukti peradaban Sriwijaya juga bisa dilihat dari peninggalan yang ditemukan di Lampung Selatan, yaitu di Desa Palas Pasemah. Prasasti Pasemah ini bertuliskan kutukan-kutukan untuk orang jahat yang tidak setia pada Raja Sriwijaya dalam bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa. 

7. Prasasti Ligor 

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya bukan hanya ada di Indonesia saja, buktinya ada prasasti Ligor yang ditemukan di kawasan Thailand selatan. Nakhon Si Thammarat merupakan sosok yang menemukan benda bersejarah tersebut.

Baca juga : 10 Tari Bali yang Terkenal, Buat Wisatawan Jatuh Cinta

Di atasnya, tertuang kisah Raja Sriwijaya dan perjuangannya dalam membangun sebuah Tisamaya Caitya untuk Kajara.

8. Prasasti Hujung Langit

Di Lampung Barat, tepatnya daerah Harakuning, Desa Hanakau, Kecamatan Sukau, kamu akan menemukan prasasti Hujung Langit. Pada prasasti yang berada di Situs Harakuning tersebut terdapat pahatan 18 baris tulisan dalam huruf Jawa Kuno dan bahasa Melayu Kuno. Berdasarkan para ahli, prasasti Hujung Langit berangka tahun 919 Saka (997 Masehi).

Baca juga : Vivere Hotel, Artotel Curated Ikut Meriahkan Program 'Jelajah Nusantara' dari Artotel Wanderlust Tahun 2024

9. Prasasti Leiden

Prasasti Leiden merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berupa lempengan tembaga berbahasa Sansekerta dan berangka tahun 1005. Selain menggunakan bahasa Sansekerta, prasasti Leiden juga ditulis menggunakan bahasa Tamil. Di dalamnya tertuang kisah hubungan dinasti Chola dan dinasti Syailendra pada masa itu.

10. Prasasti Nalanda

Baca juga : Mengapa Harga Beras Global Tinggi?

Peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya juga ditemukan di Nalanda, India. Prasasti yang ditulis oleh Raja Dewapaladewa dari Benggala ini menggunakan bahasa Sansekerta.

Dalam prasasti tersebut, berisi permintaan Raja Balaputradewa dari Suwarnadwipa agar Raja Dewapaladewa mendirikan sebuah vihara di Nalanda.

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Berupa Bangunan Lainnya

Selain berbentuk prasasti, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki peninggalan berupa candi-candi bercorak Hindu-Budha yang masih terjaga hingga saat ini, yaitu:

Baca juga : Indonesia Dorong Negara Pesisir Samudera Hindia Perkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami

1. Candi Muara Takus

Di antara beberapa peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Candi Muara Takus merupakan yang paling terkenal. Kawasan candi yang bisa kamu temukan di Riau, Kabupaten Kampar tepatnya i di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII ini masih terjaga hingga kini.

Candi ini memiliki corak Buddha dengan susunan stupa di atasnya. Di halaman candi terdapat candi-candi kecil seperti Candi Sulung, Candi Bungus, Stupa Palangka dan Stupa Mahligai. Meski memiliki ciri khas candi Buddha, Candi Muara Takus juga berciri khas Hindu sehingga dipercaya merupakan perpaduan antara budaya Hindu-Buddha.

Baca juga :  JIP Dukung Festival Kuliner Nusantara

2. Candi Muaro Jambi

Menggabungkan sejarah Hindu-Buddha, candi Muaro Jambi termasuk peninggalan bersejarah terluas di Asia Tenggara. Ya, candi yang menempati area seluas 3981 hektar dan dipercaya dibangun antara abad ke-7 sampai abad ke-12 Masehi ini masih terjaga. 

Berbeda dari candi-candi yang ada di Jawa, bangunan candi yang berlokasi di Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Jambi ini justru dibangun menggunakan bata merah.

Baca juga : Mantan PM Thailand Thaksin Dihadapkan pada Tuduhan Merendahkan Martabat Kerajaan

Pada masanya, candi ini pernah digunakan sebagai tempat peribadatan sekaligus tempat belajar agama Buddha. Setidaknya ada 11 candi utama di kompleks Candi Muaro Jambi dan ada sekitar 82 reruntuhan yang masih tertimbun tanah. Di kawasan situs candi juga terdapat bekas kolam-kolam kuno, danau dan parit buatan yang terhubung dengan Sungai Batanghari.

3. Wanu Sriwijaya

Wanu Sriwijaya adalah peninggalan Kerajaan Sriwijaya berupa rekonstruksi Kota Sriwijaya. Di situs Wanu Sriwijaya pernah ditemukan pecahan keramik, tembikar, tiang kayu, sisa industri hingga sisa barang-barang keperluan sehari-hari. Kawasan rekonstruksi ini terbagi menjadi tiga yakni lokasi pemukiman, upacara keagamaan dan tama Sriksetra. 

Baca juga : Tomoro Coffee Luncurkan Kopi Bali Kintamanis

4. Situs Bingin Jungut

Situs Bingin Jungut merupakan bukti nyata kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Situs yang berlokasi di Jambi ini juga merupakan tempat ditemukannya arca Awalokiteswara. Ada pula arca Buddha yang pengerjaannya belum rampung. Keduanya kini disimpan di Museum Nasional dan Museum Balaputradewa, Palembang.

5. Situs Karanganyar

Baca juga : Suriah Lewati Indonesia di Klasemen Peringkat Tiga Terbaik Piala Asia 2023

Di sebelah selatan Bukit Siguntang, kerajaan Sriwijaya meninggalkan sebuah situs bersejarah yakni situs Karanganyar. Kawasan ini berupa dataran rendah berupa rawa yang menyimpan sisa-sisa bangunan air seperti kolam buatan, kanal dan parit kuno.

6. Situs Tingkap

Situs Candi Tingkap merupakan tempat ditemukannya arca Buddha yang sedang berdiri di atas teratai dan reruntuhan bangunan bata.  Menariknya, situs ini ditemukan kawasan di kebun karet atau tepatnya berlokasi di Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Rawas. 

Baca juga : Federasi Ekspor Pangan India Gelar ‘Buyer and Seller Meet’ di Jakarta

Selain beberapa benda peninggalan di atas, sebenarnya masih banyak peninggalan dari kerajaan maritim terbesar ini yang dapat Anda temukan di sekitar Kota Palembang dan sekitarnya. Peninggalan tersebut membuktikan di Nusantara pernah ada kerajaan besar yang menguasai lautan dan menjadi pusat keagamaan Asia Tenggara.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Esa tanjung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat