visitaaponce.com

Kompak, Disabilitas Tunarungu Tanam Pohon di Cikole

Kompak, Disabilitas Tunarungu Tanam Pohon di Cikole
Pengurus dan anggota Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) menanam pohon di Cikole, Lembang, Bandung Barat(MI/DEPI GUNAWAN)

TIDAK bisa mendengar dan berbicara dengan lancar tidak menjadi penghambat bagi seorang difabel berkarya. Walaupun memiliki kekurangan fisik di pendengaran, penyandang tuli pun mampu menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.

Seperti yang dilakukan ratusan Sahabat Tuli sebutan disabilitas rungu
wicara yang tergabung dalam komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) yang terlibat dalam kegiatan penanaman pohon di Tangkal Pinus, kawasan Perhutani Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (9/11).

Selain penanaman berbagai jenis pohon, mereka juga mengikuti praktek
mewarnai gambar. Keberadaan teman tuli sendiri sering kali diremehkan
padahal mereka sama seperti manusia normal pada umumnya, mampu melakukan segala aktivitas yang orang biasa dapat lakukan.

"Tadi kami mengikuti sejumlah kegiatan, praktik cara penanaman pohon. Kami banyak mendapat ilmu, bagaimana cara menanam pohon yang baik itu seperti apa," kata Ketua Gerkatin Kota Bandung, Galih Suryapratama melalui penerjemah bahasa isyarat.

Setelah dari penanaman pohon, kreativitas tangan Sahabat Tuli dalam
memadukan kombinasi warna di atas kertas berhasil menghasilkan gambar luar biasa. Lima orang di antaranya bahkan diganjar hadiah karena berhasil memikat juri.

"Kami didampingi volunteer juru bahasa isyarat, sehingga temen tuli bisa mengetahui apa yang dibicarakan dan materi yang didapatkan dari acara ini. Ilmu yang kami dapatkan makin bertambah," ujarnya.

Kedepannya, pihaknya berharap kegiatan serupa dapat diselenggarakan kembali di berbagai tempat sebab bisa menambah wawasan dan pengalaman bagi Sahabat Tuli.

"Semoga bisa bertemu lagi dengan acara seperti ini yang serupa karena
sesungguhnya aksesibilitas untuk teman-teman tuli sangat dibutuhkan,
apalagi di Jabar ini sangat kurang," tuturnya.

CEO Tangkal Pines, Astrid Rijker mengatakan, reboisasi atau penanaman pohon dengan melibatkan ratusan Sahabat Tuli dilaksanakan dalam rangka menjelang musim penghujan yang kerap menimbulkan banjir.

"Kami kasih kebahagiaan sama teman-teman tuli melalui penanaman berbagai jenis pohon seperti camar, damar, mahoni dan pinus. Tujuannya sebagai penghijauan untuk persiapan musim hujan, terus orang-orang bisa lebih perhatian dalam menjaga lingkungan," ungkap Astrid.

Pihaknya berencana akan mengagendakan kegiatan serupa melibatkan komunitas lainnya seperti bernyanyi dengan para penyandang tunanetra.
"Ini akan menjadi program rutin, karena tempat wisata bukan hanya untuk
dinikmati bagi orang normal saja tetapi juga bagi orang-orang yang
berkebutuhan khusus." (SG)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat