visitaaponce.com

Fenomena Umbalan, Ribuan Ikan di Saguling Mati

Fenomena Umbalan, Ribuan Ikan di Saguling Mati
Ribuan ikan mati di Waduk Saguling, Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

PEMBUDIDAYA ikan di perairan Waduk Saguling, Blok Bongas, Kecamatan
Cililin, Kabupaten Bandung Barat, mengeluhkan hasil panen turun drastis. Kondisi ini disebabkan cuaca ekstrem yang mengakibatkan banyak ikan mati dampak banjir bandang yang terjadi pekan lalu.

"Ikan-ikan pada mabok, mati mendadak, tiap hari ada saja ikan mati. Hari ini saja, punya saya sudah ada 14 kilogram yang mati," kata Mamad, petani ikan, Selasa (12/12).

Dia menambahkan kondisi itu tidak hanya dialami oleh dirinya tapi juga
puluhan pemilik keramba jaring apung (KJA) di perairan Waduk Saguling.
Mereka akhirnya membiarkan ikan-ikan itu membusuk di keramba.

Untuk mencegah kerugian lebih besar, sebagian pemilik keramba terpaksa melakukan panen dini dengan menjual ikan murah. "Kalau ikan belum mati, kita tangkap dan dijual. Biasanya dijual murah dengan harga Rp20 ribu per 3 kilogram," sebutnya.

Dinas Perikanan dan Peternakan menyebutkan fenomena kematian ikan di
Waduk Saguling dikarenakan kondisi cuaca ekstrem. Hujan yang terus menerus turun setiap hari membuat permukaan air menjadi dingin dan minim oksigen.

"Fenomena itu disebut up welling (umbalan), dan selalu terjadi setiap
tahun. Sebenarnya para pembudidaya ikan sudah melakukan antisipasi. Kami juga sejak awal November telah menyebarkan surat imbauan pencegahan kematian massal ikan akibat up welling di dua waduk, yakni Saguling dan Cirata," terang Kepala Bidang Perikanan Dindin Rustandi.

Harga ikan naik

Menurutnya, para pembudidaya ikan sebenarnya sudah mengetahui waktu kapan terjadi cuaca ekstrem, sehingga mereka bisa mengantisipasi dengan
mengurangi bibit ikan yang dibudidayakan. Meskipun ada sebagian
pembudidaya yang berspekulasi jika ikannya tidak terdampak up welling.

Dengan begitu, harga ikan pasti akan naik tajam jika ada kejadian ikan mati karena fenomena up welling. Selain faktor cuaca ekstrem, kematian ikan itu juga bisa dipengaruhi kualitas air yang sudah menurun dan terjadi pendangkalan waduk akibat sedimentasi

"Sekarang ini apabila terjadi up welling tidak hanya ikan mas saja yang
kena, ikan nila juga pasti mati. Penyebabnya karena salah satunya kualitas air yang sudah menurun akibat sedimentasi dan sisa pakan yang tidak terurai," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dindin menyatakan upaya pencegahan kematian ikan bisa dilakukan dengan cara mengurangi kepadatan ikan, membatasi jumlah pemberian pakan, dan penambahan aerasi. Namun jika sudah terlanjur ada ikan yang mati, maka langkah yang harus dilakukan adalah memisahkan ikan yang hidup, angkat ikan yang mati. Jika jumlahnya banyak bisa dikubur namun diusahakan lahannya jauh dari perairan.

"Jika melihat siklus setiap tahun maka prediksi kematian ikan massal dibagi atas tiga waktu. Yakni kategori aman April-Agustus, kategori waspada September-Oktober dan kategori bahaya November-Maret," tuturnya. (SG)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat