visitaaponce.com

Profil Narji Cagur Caleg DPR RI, Dari Panggung Lawak ke Politik

Profil Narji Cagur Caleg DPR RI, Dari Panggung Lawak ke Politik
Komedian Narji Cagur menyampaikan orasi politik pertamanya usai resmi bergabung dengan PKS, awal 2022.(Antara/Muhammad Iqbal)

JAKARTA International Stadion (JIS) dipenuhi lautan manusia pada Sabtu (10/02/24). Jutaan orang hadir ke kampanye Capres-Cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) pagi itu. Di atas panggung, muncul dua orang yang bertugas sebagai pembawa acara kampanye bertajuk ‘Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah’ itu. 

Dua orang itu adalah komedian Narji Cagur dan pembawa acara Ramzi. Mereka menyapa peserta kampanye yang menyambut meriah. Setelah menyapa setiap sudut, Narji mengeluarkan lelucon yang bersifat sedikit satir. 

“Ini ngomong-ngomong, artis di sini cuma dua. Yang lain enggak berani, apa?” canda Narji di depan jutaan massa. 

Baca juga : Relawan Sedulur Saklawase Gelar Kegiatan Senam untuk Raih Dukungan Publik

Dia pun berhasil mengambil perhatian peserta yang secara spontan jatuh dalam gelak tawa seketika mendengar lelucon tersebut. Narji memang sudah malang-melintang menghibur masyarakat di dunia komedi. 

Namun, sebagai informasi, dia tidak hanya menyandang gelar komedian. Pemilik nama asli Sunarji Riski Radifan ini juga merupakan calon legislatif dari salah satu partai pendukung AMIN, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada Pemilu 2024, Narji Cagur adalah caleg DPR RI PKS dari dapil Jawa Tengah X.

Di tengah kehidupan yang selalu memberi tawa, Narji ternyata memiliki aspirasi yang ingin dibawa ke parlemen. Dimulai dari kepekaan sosial yang dia dapatkan dari tetangganya, kader PKS yang merupakan seorang tukang kayu, Narji akhirnya memilih PKS sebagai kendaraan untuk membawanya ke Senayan. 

Baca juga : Profil Choky Sitohang, Caleg DPR RI NasDem yang Ingin Memperjuangkan Toleransi di Senayan

Komedian Tak Terlalu Berbeda dengan Politisi

Narji Cagur bersama Ketua Umum PKS Ahmad  Syaikhu. (Dok Instagram)

 

Baca juga : Tak Hanya Pilpres, Masyarakat Juga Perlu Kenali Caleg di Pemilu 2024

Jika profesi anggota DPR mengharuskan seseorang untuk terjun ke lapangan dan meriset, Narji mengatakan bahwa dia sudah menghadapi proses riset saat menjadi pelawak. 

Dia memberi contoh grup Cagur saat ingin membawakan tema pemadam kebakaran. Grup lawak itu harus terlebih dahulu datang ke pemadam kebakaran di Lebak Bulus untuk mempelajari kegunaan alat-alat yang biasa digunakan. 

Begitu pun ketika ingin membawa tema pertanian. Narji harus mempelajari terlebih dahulu arti lambang koperasi yang lekat dengan kehidupan petani, beserta makna dari padi dan kapas yang ada di logonya. Riset matang membuat pembawaan yang realis dan tidak terlampau jauh dari kenyataan. 

Baca juga : Turun ke Dapil Jadi Cara Tjen Stephanie Jaring Aspirasi Konstituen

“Jadi kita sudah belajar meriset sejak kita di dunia entertain,” ucap Narji di siniar di kanal Youtube Novel Baswedan, pada Selasa (12/09/23).  

Dia juga menjelaskan bahwa seniman adalah sekelompok individu yang paling serius dalam menjalani hidup. Memberi contoh Ebiet G. Ade dan Khalil Gibran, Narji menjelaskan bahwa seniman menjatuhkan perasaan yang ada di dalam hati ke dalam sebuah karya. 

“Itu apa yang dia (seniman) rasakan, dia ungkapkan dengan karyanya,” jelas Narji.

Baca juga : KIP Aceh Coret 3 Caleg Pemilu 2024. Ini Sebabnya

Maka profesi sebagai pelawak juga membentuk Narji menjadi individu yang memiliki kepekaan sosial. Dia mengatakan, tema-tema kritik dengan gaya satire terhadap pemerintah beserta kebijakannya, cukup sering dimainkan grup Cagur di awal kemunculannya. Pemilihan tema kritik, menurut Narji, disebabkan oleh kegelisahan. 

“Begitu juga pelawak, sebenarnya apa yang jadi lawakan kita dulu adalah apa yang menjadi kegelisahan kita di masyarakat.”

Namun skala dampak membuat Narji merasa harus berbuat lebih. Bagi Narji, selama berada di dunia komedi, dampak yang diberikan terbatas skalanya. Dia menginginkan media untuk menyampaikan pendapat dan didengar lebih ketika menyuarakan aspirasi. 

Baca juga : Bawaslu Pulihkan Tiga Caleg PKS yang Sebelumnya Dicoret KPU

“Tapi selama ini kalau saya terjun di lawak, hanya dengan lawakan, ya enggak didengar juga. Saya harus masuk lingkaran yang bisa menyuarakan.” 

Memilih Berjuang Bersama PKS

Memiliki cita-cita untuk membawa aspirasi masyarakat melalui jalur politik legislatif, Narji memilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai kendaraan untuk membawanya ke bangku anggota DPR. Narji mengelaborasi alasan dirinya memilih berjuang bersama PKS.

Ikatan PKS dengan masyarakat akar rumput menjadi fokus utama Narji. Dia mengatakan bahwa program PKS tidak hanya dilakukan 5 tahun sekali. Partai berlambang bulan sabit dan padi ini konsisten menyelenggarakan program-program yang mempermudah kehidupan bermasyarakat. 

Baca juga : Mardiono Tengok Program Penghapusan Tato Gratis di Jaksel

“Saya suka banget gitu. Maksudnya, hal-hal kayak gini yang jarang dilakukan. Biasanya, maaf gitu, kalau dari kader tetangga atau partai tetangga, saya cuma bisa lihat itu lima tahun sekali. Tapi PKS setiap hari,” katanya menceritakan kekaguman pada PKS. 

Dalam video siniar di kanal Youtube PKS TV, Narji menceritakan peristiwa yang meyakinkan dirinya tentang ikatan PKS dengan masyarakat. 

Ketika Narji terkena virus Korona misalnya, dunia sedang menutup pintu rapat-rapat karena virus tersebut, kader PKS justru menggantungkan makanan dan obat di setiap pagar rumah warga. 

Baca juga : 14 Tokoh Jateng Terima Penghargaan Tokoh Berprestasi

“Saya lihat di situ, ternyata kader-kader PKS itu, begitu tau banyak di RW saya, di Pamulang itu banyak yang kena, mereka datang gantungin makanan di gerbang-gerbang, memberikan obat. Di situ hati saya mulai terbuka,” kisah Narji di video yang diunggah pada Jumat (27/01/2023).

Dia mengatakan terdapat kesamaan prinsip ketika dirinya masuk ke PKS, dengan saat memulai karir komedinya dulu. Komedian ini tak pernah menghitung posisi yang ditawarkan partai atau yang bisa diraihnya melalui partai. Karena menurut Narji, perbuatan baik yang bisa diberikan untuk partai adalah yang utama. 

“Gue gak pernah mikir masuk PKS, gue harus jadi legislatif atau gimana. Udah lah memberi saja dulu yang gue bisa,” pungkas Narji. 

Baca juga : Antisipasi Caleg Depresi, Rumah Sakit Daerah di Jateng Buka Poli Jiwa

“Karena awalnya di dunia lawak juga kayak gitu. Dulu ngelawak itu gak mikirin nyari duit, yang penting nyari panggung. Begitu panggung sudah dapat, eh, duit datang sendiri,” lanjutnya. 

Narji pun berharap partai ini menjadi tempat berlabuhnya yang terakhir. Karena, dia sangat ingin menyuarakan aspirasi dan berbuat banyak untuk masyarakat bersama PKS tanpa pamrih. 

Keinginan Narji Membantu Petani

Telah resmi menjadi calon legislatif (caleg) dari PKS, Narji akan bertarung di dapil Jawa Tengah. Menurutnya daerah itu memerlukan perhatian khusus di bidang pertanian. Di kanal Youtube PKS TV, Narji mengungkapkan keprihatinannya kepada para petani karena ketidak-pastian yang menyulitkan mereka. 

Baca juga : 7 Rumah Sakit di Jawa Tengah Siap Terima Caleg Stres dan Depresi

“Pengaturan harga hasil pertanian juga enggak pasti, hari ini misalnya bawang lagi naik, semua orang menanam bawang, tapi besok sudah enggak ada harganya,” jelasnya. 

Padahal menurut Narji, petani adalah pekerjaan mulia yang menyokong persediaan makanan di Indonesia. Dia juga khawatir bahwa anak para petani tidak ingin melanjutkan jejak orang tuanya karena menilai kehidupan petani yang susah.

“Bayangin, kita kerja buat nyari makan, mereka kerja buat ngasih makan,” tegas Narji. 

Baca juga : Sudah Bisa Diaskes, Data Caleg DPR RI Minim Informasi

“Anak petani pada bilang ‘gue enggak mau jadi kayak bapak gue’ karena hidupnya susah,” lanjutnya.

Pelawak yang sudah tak asing di telinga masyarakat ini juga berkomitmen untuk tidak melupakan para pemilih saat sudah duduk di kursi DPR. Narji mengatakan, dirinya tak akan menyingkirkan masyarakat dari prioritasnya. Kesalahan para politisi parlemen, menurut Narji, adalah jarang hadir pada saat sedang dibutuhkan.

“Saya enggak mau kayak anggota legislatif yang susah dihubungi. Datang kalau reses doang,” ujarnya

Baca juga : Hadiri Pengajian, Caleg Demokrat Ingin Masukkan Pelajaran Hafal Al-Qur'an

Walaupun pelawak sering kali dicap konyol dan selalu bercanda, Narji membuktikan bahwa dia sebenarnya memberi perhatian lebih pada kehidupan masyarakat. Mencalonkan seniman atau artis memang menjadi strategi jitu meraup suara elektoral. Namun, seperti Narji, artis yang dibawa harus sanggup menciptakan gagasan yang ingin di bawa ke Senayan. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat