visitaaponce.com

Bacaan Niat Sholat Ashar Lengkap Beserta Keutamaannya

Bacaan Niat Sholat Ashar Lengkap Beserta Keutamaannya
Niat sholat Ashar(unsplash.com)

Ini niat sholat Ashar untuk berjamaah dan sendirian lengkap dengan bahasa Arab, Latin, dan artinya.

Seperti yang kita tahu, membaca niat adalah rukun shalat. Jika sholat tanpa niat maka shalatnya tidak sah.

Begitu juga dengan sholat fardu, salah satunya adalah sholat Ashar. Ketika ingin mendirikan shalat Ashar, kita tentu harus membaca niat Shalat Ashar.

Baca juga : Doa Sholat Tahajud Lengkap Arab, Latin, dan Arti Sesuai Anjuran Nabi Muhammad Saw

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai niat Sholat Ashar.

Bukan hanya itu, di artikel ini juga dijelaskan tentang hukum mengakhirkan sholat hingga keutamaan sholat Ashar. Simak di sini ya!

Bacaan Niat Sholat Ashar

Bacaan Niat Sholat Ashar Berjamaah sebagai Imam

Baca juga : Doa Mandi Wajib Beserta Rukun dan Tata Cara Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad Saw

أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَة أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal-ashri arba’a raka’atin mustaqbilal-qiblati adaa-an imaaman lillahi ta’ala.

Artinya: 

Baca juga : Kumpulan Doa Nabi Sulaiman dari Meminta Kekayaan Hingga Meluluhkan Hati Seseorang

“Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Bacaan Niat Sholat Ashar Berjamaah sebagai Makmum

أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Baca juga : Tafsir Surat Al-Ma'idah Ayat 35 tentang Wasilah dan Tawasul

Ushalli fardhal-ashri arba’a raka’atin mustaqbilal-qiblati adaan ma'muman lillahi ta’ala.

Artinya: 

“Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Baca juga : Bacaan Ratib Al-Athos Arab, Latin, Arti, serta Keutamaannya

Bacaan Niat Sholat Ashar Sendiri (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal-ashri arba’a raka’atin mustaqbilal-qiblati adaan lillahi ta’ala.

Baca juga : Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan

Artinya: 

“Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Ashar

Rakaat Pertama dan Kedua

Baca juga : Pengertian Husnuzan Kepada Allah dan Hukumnya Menurut Islam

1. Membaca niat dan kemudian takbiratul ihram.

2. Membaca doa iftitah.

3. Membaca Surat Al-Fatihah.

Baca juga : Pengertian Sikap Tawadhu dalam Islam serta Contohnya

4. Membaca surat pendek di Al-Qur'an.

5. Melakukan ruku' dan membaca doa ruku'.

6. Melakukan i'tidal dan membaca doa i'tidal.

Baca juga : Arti Tafakur, Jenis, Cara, dan Manfaatnya untuk Umat Islam

7. Melakukan sujud dan membaca doa sujud.

8. Melakukan duduk di antara dua sujud dan membaca doa duduk di antara dua sujud.

9. Melakukan sujud kedua dan membaca doa sujud.

Baca juga : Doa Pembuka Rezeki Agar Dilancarkan dan Berlimpah

10. Melakukan takbir dan berdiri untuk rakaat kedua.

11. Mengulangi poin ke-3 hingga poin ke-9.

12. Melakukan duduk tahiyat awal dan membaca doa tahiyat awal.

Baca juga : Larangan Buka Puasa Bersama Bentuk Intervensi Pemerintah

13. Melakukan takbir dan berdiri untuk rakaat ketiga.

Rakaat Ketiga dan Keempat

Tata cara melaksanakan rakaat ketiga sholat ashar sama dengan rakaat sebelumnya. Kita mengulangi poin ke-3 hingga poin ke-9 untuk rakaat ketiga dan rakaat keempat. 

Baca juga : Doa-Doa yang Dipanjatkan saat Ramadan Hari Ke-1 sampai 30

Kemudian, lanjutkan dengan melakukan duduk tahiyat akhir dan membaca doa tahiyat akhir setelah sujud kedua di rakaat keempat. Lalu, setelahnya diakhiri dengan mengucapkan salam ke arah kanan dan kemudian salam ke arah kiri.  

Waktu Melaksanakan Sholat Ashar

Ulama Syafi'iyah menyimpulkan bahwa sholat Ashar memiliki empat waktu yakni:

1. Waktu Fadilah atau utama, yaitu sampai panjang bayangan sama dengan dua kali panjang benda.

Baca juga : Waktu Terbaik Salat Tahajud agar Doa Dikabulkan

2. Waktu Jawaz atau boleh, yaitu mulai ketika panjang bayangan telah dua kali panjang benda hingga matahari menguning.

3. Waktu Karoha atau makruh, yaitu mulai saat matahari menguning hingga mendekati tenggelam.

4. Waktu Tahrim atau haram, yaitu mengakhirkan waktu sholat hingga waktu yang tidak diperkenankan.

Baca juga : Amalan Ibadah Bulan Ramadan saat Haid

Konsekuensi Bila Meninggalkan Sholat Ashar

Selain mendapatkan dosa besar, ada konsekuensi tersendiri apabila kita meninggalkan sholat Ashar. Pertama adalah terhapusnya pahala dan amalnya. Terjadi perbedaan pendapat mengenai makna "terhapus amalnya" di kalangan ulama. 

Sebagian ulama menafsirkan bahwa maknanya adalah terhapusnya pahala dan amal pada hari itu saja. Lalu, sebagian ulama lain mengatakan bahwa terhapus seluruh pahala dan amalnya secara harfiah. Kemudian, pendapat lainnya menyebutkan bahwa maknanya adalah terhapus pahala dan keutamaan sholat Ashar baginya. Bukan pahala dan amal lainnya.

Lalu, konsekuensi lainnya adalah seperti kehilangan keluarga dan hartanya. Ya, meninggalkan sholat Ashar sama berharganya dengan kehilangan keluarga yang dicintai dan harta yang kita punya. Tentu, kita tidak mau kehilangan hal-hal berharga, bukan? Begitu pula dengan sholat Ashar yang keberkahannya amat berlimpah. 

Baca juga : Amalan Terbaik di Bulan Ramadan yang Pernah Dilakukan Rasul

Hukum Menunda Hingga Mengakhirkan Sholat Ashar

Masih banyak orang yang menunda-nunda sholat, begitu juga menunda shola Ashar. Bagaimana hukumnya? Apabila menunda sholat karena ada keadaan darurat atau udzur tertentu yang dibenarkan oleh syariat, diperbolehkan untuk menundanya hingga waktu terakhir.

Ya, Islam tidak pernah memberatkan hambanya untuk beribadah. Begitu pula ketika seseorang hendak menunaikan sholat, terlebih sholat fardu 5 waktu.

Sesungguhnya, sholat tepat waktu lebih penting dan utama. Dalam keadaan takut akan bahaya pun diperbolehkan sholat sambil berjalan atau berkendara. Ini menandakan betapa pentingnya ibadah sholat. 

Baca juga : Tata Cara Sujud Sahwi dan Bacaannya serta Arti

Kendati demikian, bagi sebagian ulama berpendapat bahwa ada keadaan yang memperbolehkan seseorang untuk menunda sholat. Keadaan yang diperbolehkan adalah saat berbuka puasa, ketika cuaca sedang panas-panasnya, saat makanan terhidang, dan saat sedang mengantuk berat.

Semua keadaan tersebut diperbolehkan untuk menunda sholat asalkan masih dalam batas waktu sholat tersebut (belum masuk waktu sholat selanjutnya). Apabila telah masuk waktu sholat selanjutnya, sejatinya penundaan sholat tersebut menjadi haram dan mendapatkan dosa karena melalaikan waktu. 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lebih baik menyegerakan sholat dibanding menundanya. Dikhawatirkan hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan dan itu termasuk ke dalam ciri-ciri orang munafik.

Baca juga : Antusias Ibadah Umrah Bangkit, Takzia Travel Buka Kantor Perwakilan di Ciamis

Ya, bagi seseorang yang terbiasa mengakhirkan sholat hukumnya adalah tidak dibenarkan oleh syariat. Bahkan, Nabi Muhammad Saw menyebutkan bahwa menunda sholat adalah ciri-ciri orang munafik. 

Berikut sabda Nabi Muhammad Saw:

"Itulah shalatnya orang munafik, (yaitu)duduk mengamati matahari. Hingga ketika matahari berada di antara dua tanduk setan (yaitu ketika hampir tenggelam, pent.), dia pun berdiri (untuk mengerjakan shalat ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allah, kecuali hanya sedikit saja.”

Baca juga : Kini Travel Umrah Layani Jamaah Lansia dan Disabilitas dengan Ramah 

Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim tidak menunda sholat hingga mengakhirkan sholat. Umat muslim sudah seharusnya memperhatikan dan menjaga waktu sholatnya.

Keutamaan Sholat Ashar

Diketahui, sholat Ashar diberikan perhatian khusus oleh Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw. Karena mendapat perhatian khusus, ada beberapa keutamaan dalam sholat Ashar. Berikut ini penjelasannya.

1. Dimasukkan ke dalam Surga

Baca juga : Salat Istikarah: Niat, Tata Cara, dan Doa

Rasulullah Saw menyebutkan bahwa waktu Ashar adalah salah satu tiket untuk memasuki surga. Berikut sabda Nabi Muhammad Saw, “Barangsiapa melaksanakan shalat Bardain (Subuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga” (HR. Bukhari).

Dalam hadits lain disebutkan, “Dari Jarir r.a., dia berkata: Suatu ketika kami bersama Nabi Muhammad Saw kemudian pada suatu malam beliau melihat bulan purnama. Beliau bersabda,

“Kalian kelak akan melihat Tuhan sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini, tanpa ada sesuatu yang menghalangi penglihatan kalian. Karena itu, jangan sampai kalian lewatkan shalat sebelum matahari terbit (Subuh) dan shalat sebelum matahari terbenam (Ashar).” Kemudian beliau membaca ayat 39 surah Qaf, “Dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya)".” (HR. Bukhari).

Baca juga : 13 Rukun Shalat sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

2. Disaksikan Malaikat

Diketahui, malaikat turun ke bumi dalam dua waktu untuk mengambil catatan amal manusia, yakni pada saat terbit fajar dan saat matahari tenggelam. Saat malaikat kembali menghadap Allah Swt sambil membawa buku catatan amal, Allah Swt senantiasa bertanya apa yang sedang dilakukan oleh hamba-Nya. Di sanalah malaikat bersaksi bahwa hamba Allah Swt tengah melakukan sholat.

Sebagaimana yang disampaikan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad Saw bersabda, "Di tengah-tengah kalian ada malaikat malam dan malaikat siang yang saling bergantian, mereka berkumpul ketika sholat shubuh dan sholat Ashar. 

Baca juga : Tingkatkan Ibadah Ramadan, Baznas Gelar Program Khataman Alquran Nasional

Kemudian malaikat yang bermalam di tengah-tengah kalian naik dan Rabb mereka bertanya kepada mereka dan Dialah yang paling tahu terhadap mereka, “Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami datangi mereka juga dalam keadaan shalat.” (HR. Bukhari).

3. Sholat Ashar sebagai Sholat Wustha

Dalam sehari ada lima waktu wajib untuk sholat yakni Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya. Dari kelima waktu sholat ini, masing-masing memiliki keutamaan, di mana dari kelima sholat tersebut yang terutama adalah sholat Ashar.

Baca juga : Tata Cara Salat Tarawih saat Ramadan 

Bahkan, Allah Swt memerintahkan hamba-Nya secara langsung untuk selalu menjaga sholat wustha. Hal ini tertuang dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 238. 

حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ

Hāfiẓụ 'alaṣ-ṣalawāti waṣ-ṣalātil-wusṭā wa qụmụ lillāhi qānitīn

Baca juga : 625 Jemaah Asal Jatim Bersiap Laksanakan Umrah di Tanah Suci

Artinya: 

Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu'.

Kendati demikian, terdapat perbedaan pendapat dari para ulama. Sebagian ulama mengatakan bahwa sholat wustha bukan hanya sholat Ashar saja, melainkan juga sholat subuh. Tetapi, banyak juga yang sepakat bahwa sholat wustha adalah sholat Ashar karena terdapat hadis Nabi yang sahih yang menunjukkan bahwa sholat wustha adalah sholat Ashar.

Baca juga : Tata Cara Salat Gerhana Bulan

Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanadnya dari Ali, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda dalam peristiwa Ahzab:

"Mereka telah membuat kami lupa sholat wustha, yaitu shalat asar. Semoga Allah memenuhi hati dan rumah mereka dengan api. Kemudian beliau melakukannya di antara sholat magrib dan isya." (HR. Ahmad).

Ada alasan mengapa Allah Swt meminta hamba-Nya untuk menjaga sholat wustha. Dijelaskan dalam ilmiah membuktikan bahwa terjadi perubahan pada tubuh, seperti perubahan biologis dan beberapa sistem dalam tubuh lainnya pada waktu Ashar. Sehingga, sholat tidak hanya menjadi waktu bertemunya seorang hamba dengan Tuhannya, tetapi sholat menjaga kesehatan tubuh kita.

Baca juga : Hukum Merayakan Valentine oleh Umat Muslim Menurut Hadis dan Ulama

Terlebih, Allah Swt juga menjamin seseorang akan keluar dari kesulitan apabila menjaga sholat Ashar. 

4. Dilimpahi Pahala dan Dijauhkan dari Neraka

Keutamaan sholat Ashar lainnya adalah kita akan dilimpahi pahala dua kali lipat oleh Allah Swt dan dijauhkan dari neraka.

Baca juga : Niat Sholat Idul Adha Secara Berjamaah dan Sendiri Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Bashrah al-Ghifari yang menceritakan bahwa,

“Rasulullah, sholat ashar bersama kami di daerah Makhmash. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya sholat ini (sholat ashar) pernah diwajibkan kepada umat sebelum kalian, namun mereka menyia-nyiakannya. Sehingga barangsiapa yang menjaga sholat ini, maka baginya pahala dua kali lipat’,” (HR. Muslim).

Selain itu Rasulullah juga bersabda,

Baca juga : Kemenag Bakal Jadikan KUA Inklusif, Untuk Semua Agama bukan cuma Islam 

“Tidak akan masuk neraka seorang pun yang mengerjakan sholat sebelum matahari terbit (yakni sholat subuh) dan sebelum matahari terbenam (yakni sholat ashar),” (HR. Muslim). 

Demikian penjelasan mengenai niat sholat Ashar beserta keutamaannya.

Sholat Ashar yang termasuk ke dalam sholat fardu di mana sholat fardu adalah tiang agama. 

Baca juga : Ketua Umum PP Muhammadiyah Ungkap Nilai Inklusif dan Keteladanan Memaknai Isra Mikraj

Bahkan, sholat akan menjadi ibadah pertama yang dihisab di akhirat sebelum ibadah lainnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sholat.

Selain itu, sholat menjadi waktu pertemuan seorang hamba dengan Tuhannya.

Dengan mendirikan sholat diharapkan kita akan memperoleh berkah, rahmat, dan petunjuk dari Allah Swt. 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat